Rabu, 14 Desember 2011

Cara Memeras Asi untuk Ibu Bekerja

Ibu bekerja tidak bisa memberikan ASI bagi anak2nya?
Ooooh, anda salah.. Moms tetap bisa kok memberikan ASI ekslusif untuk buah hati kita tercinta.


Memeras
Memeras Asi bisa dilakukan dengan tangan kita atau dengan alat "breastpump"

Memeras ASI dengan tangan
Yang pertama adalah siapkan cangkir atau mangkuk yang sangat bersih. Cuci dengan air sabun dan keringkan dengan tisu atau lap yang bersih. Lantas, hangatkan dengan air panas dalamnya. Jika sudah akan digunakan, buang segera air tersebut.
Sebelum memeras, jangan lupa cuci tangan dengan bersih. Lantas, jika sudah siap, letakkan cangkir di meja atau pegang, sedangkan satu tangan lain gunakan untuk menampung air susu ibu peras (ASI). Condongkan badan ke depan dan letakkan ibu jari di sekitar areola di atas puting dan jari telunjuk pada areola bawah puting.
Lakukan pijatan halus dengan ibu jari dan telunjuk ke dalam menuju dinding dada. Tekan ibu jari dan jari telunjuk sedikit ke arah dada, tetapi jangan terlalu kuat agar tidak menyumbat aliran susu. Lantas tekan sampai teraba pada sinus laktiferus yaitu tempat tampungan ASI di bawah areola.
Lakukan prosedur tekan dan lepas, tekan dan lepas. Kalau terasa sakit, berarti tekniknya salah. Apabila pada mulanya ASI tidak keluar, jangan berhenti, setelah beberapa kali maka ASI akan keluar. Tekan dengan cara sama di sisi sampingnya untuk memastikan memerasnya ASI dari semua segmen payudara.
Sebaiknya jangan memencet puting. Jangan menggerakkan jari sepanjang puting susu. Menekan atau menarik puting susu tidak dapat memeras ASI. Hal ini sama dengan yang terjadi bila bayi mengisap dari puting susu saja. Peras ASI selama 3-5 menit sampai ASI berkurang pada satu payudara, lalu pindah ke payudara satu lagi, demikian terus bergantian. Oh ya, memeras ASI perlu waktu sekitar 20-30 menit, dan usahakan jangan terlalu cepat dari waktu tersebut. ASI yang diperas harus dikeluarkan sebanyak mungkin. Walau sebenarnya satu cangkir (200 ml) sudah bisa untuk pemberian 2 kali @ 100 ml, tapi usahakan peras sebanyak mungkin.

Memeras dengan BREAST PUMP, tidak membutuhkan persiapan dan tekhik khusus, hanya sebelum di peras, kita harus melakukan massage agar produksi asi bisa lancar saat diperas.

Ooh ya, pilih breast pump yang nyaman ya moms.. lebih baik sih yang elektrik karena lebih aman untuk payudara kita, tapi kalaupun yang manual, pilih yang daya sedotnya tidak terlalu besar agar payudara kita tidak di "paksa" untuk memproduksi asi.

Memeras asi merupakan hal yang sangat menyenangkan, jadi tidak perlu khawatir lagi ya moms pada saat masa cuti kita hampir habis dan kita harus segera beraktifitas di kantor.
Kuncinya dalam memeras asi adalah kesabaran dan semangat.


Salam, mommynya Chiwa & Caca ^_^

Sabtu, 10 September 2011

Makanan Tepat Selama Menyusui

Proses menyusui akan berlangsung dengan menyenangkan bagi bayi jika produksi ASI Anda memadai, sehingga bayi bisa menyusu dengan sempurna. Jika si kecil menikmatinya, Anda pun tentu akan merasa rileks sehingga proses menyusui pun jadi menyenangkan.

Produksi ASI memang erat kaitannya dengan makanan yang Anda konsumsi. Seorang ibu yang sedang menyusui ekslusif, sedikitnya membutuhkan tambahan kalori sebanyak 700 kalori. Karenanya, selama menyusui sangat dianjurkan untuk memperbanyak makanan yang mengandung gizi cukup. Selain itu, mengkonsumsi sayur-sayuran sangat baik untuk memperlancar produksi ASI.

Menurut Dr. William Sears dalam bukunya The Baby Book, bila Anda menyantap makanan yang baik untuk Anda, Anda akan memiliki lebih banyak energi dan merasa lebih baik lagi, seperti pada masa nifas dan stress karena menjadi ibu baru. Untuk itu, Dr. Sears menyarankan lima kategori makanan untuk pemenuhan gizi seimbang agar menghasilkan kualitas ASI yang baik saat bagi ibu menyusui, sebagai berikut :
1. kelompok nasi, serealia, roti gandum, atau pasta
2. kelompok sayuran
3. kelompok buah-buahan
4. kelompok ikan, daging, unggas, kacang kering, telur, dan kacang
5. kelompok susu, yoghurt, dan keju.

Selain itu, konsumsilah makanan dari masing-masing kelompok tersebut sambil memerhatikan tiga kelompok dasar kalori:
1. Karbohidrat, harus terdapat dalam 50-55 persen dari total kalori harian, dan porsi utama dari sumber energi ini harus dalam bentuk gula sehat, terutama biji-bijian, nasi atau pasta, dan buah.
2.Lemak yang menyehatkan, yang harus terdapat dalam 30 persen dari total kalori harian.
3. Protein, harus terdapat dalam 15-20 persen dari total kalori harian.


Yang juga perlu ditambahkan ke dalam menu makanan ibu menyusui adalah:

1. Kalsium. Anda memerlukan banyak kalsium selama kehamilan dan masa menyusui. Penelitian menunjukkan bahwa kalsium yang diambil dari tulang ibu selama masa menyusui akan kembali selama dan setelah masa penyapihan, dengan kepadatan tulang yang lebih baik dibandingkan sebelum masa kehamilan.
Bila Anda tidak suka minum susu, atau alergi ketika meminumnya, gantikan dengan makanan nonsusu kaya kalsium seperti ikan sarden, kacang kedelai, brokoli, buncis, ikan salmon, tahu, daun-daunan hijau, kangkung, manisan anggur, dan jus wortel. Tambahkan juga keju dan yoghurt bila Anda tidak alergi.

2. Zat besi. Asupan makanan yang mengandung zat besi dalam jumlah cukup sangat penting bagi ibu yang baru saja melahirkan. Beberapa makanan kaya zat besi adalah ikan, unggas, dan jus buah prune. Untuk memperbaiki penyerapan zat besi dari makanan, minum atau santaplah makanan yang kaya akan vitamin C bersamaan dengan beberapa kombinasi makanan seperti daging bakso dan saus tomat, sereal kaya zat besi, dan jus jeruk.

3. Suplemen bila perlu. Anda tetap dapat mengonsumsi suplemen makanan dan vitamin selama hamil, kecuali bila dokter Anda menyarankan suplemen yang lain.

4. Air putih. Air putih adalah minuman terbaik bagi ibu menyusui. Minumlah segelas air putih (boleh juga diganti dengan jus buah sesekali), sesaat sebelum Anda menyusui. Minumlah kapan saja Anda merasa haus, minimal delapan gelas sehari. Jangan tunda minum sampai Anda selesai menyusui bayi, sebab bisa membuat Anda kekurangan cairan.

Pengaruh Menyusui Bagi Perkembangan Emosi Bayi

Menyusui sebenarnya tidak hanya memberikan ASI pada bayi. Lebih dari itu, selain mempunyai kandungan zat-zat penting yang sangat dibutuhkan bayi, proses menyusui juga akan mendekatkan Anda secara emosional kepada bayi. Beberapa ahli berpendapat, bahwa bayi yang sering berada dalam dekapan ibunya sewaktu menyusu akan merasa aman dan tentram, karena masih mendengar detak jantung ibunya yang telah dikenal selama dalam kandungan. Perasaan aman dan terlindungi ini akan menjadi dasar perkembangan emosinya kelak, untuk menjadi pribadi yang hangat dan penuh percaya diri.

Pengaruh Pemberian ASI bagi perkembangan bayi memang luar biasa. Tidak hanya dari sudut gizi, tapi juga secara emosi. Komunikasi yang terjalin lewat kontak mata antara Anda berdua saat menyusui membuat bayi merasa tentram. Dilihat dari segi psikologis, ini akan membawa dampak yang positif bagi perkembangan mentalnya kelak.
Para ahli mengatakan bahwa bayi yang disusui akan mempunyai EQ yang lebih tinggi dibanding bayi yang tidak mendapatkan ASI. EQ (Emotional Quotient) akan berpengaruh besar pada pembentukan kepribadiannya dan ikut menentukan kesuksesannya nanti di berbagai lingkungan, termasuk lingkungan pekerjaan.

Begitu pentingnya proses menyusui untuk perkembangan emosinya kelak, ada baiknya jika Anda berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan buat bayi saat menyusui.

Jumat, 09 September 2011

Memantau Bobot Bayi 0 - 3 Bulan

Ada banyak cara memantau kesehatan bayi. Tapi yang termudah dan terjelas adalah dengan mengukur kondisi fisiknya. Untuk itu, Anda perlu tahu ukuran idealnya – sehingga Anda bisa menduga status kesehataan si kecil. Ini semua dapat dilakukan melalui pengukuran antropometri (berkaitan dengan tubuh), seperti berat badan, panjang badan (tinggi badan), serta lingkar kepala. Nah, Departemen Kesehatan sudah menentukan standar atau angka ideal status gizi bayi menurut berat dan lebar badannya, serta ukuran lingkar kepalanya. Tentunya faktor usia dan jenis kelamin bayi juga harus ditentukan. Standar ini adalah adalah keputusan resmi yang menjadi panduan seluruh dokter di Indonesia untuk memantau kesehatan bayi. Anda pun patut “melek” standar ini.



Gizi Anak Menurut Berat Badan dan Umur (BB/U)
Jenis
kelamin
Umur
(bulan)
Gizi buruk
(kg)
Gizi kurang
(kg)
Gizi baik
(kg)
Gizi lebih
(kg)
Perempuan
0
1
2
3
1,7
2,1
2,6
3,1
1,8 –2,1
2,2 – 2,7
2,7 – 3,2
3,2 –3,8
2,2 – 3,9
2,8 – 5,0
3,3 – 6,0
3,9 – 6,9
4,0
5,1
6,1
7,0
Laki-laki
0
1
2
3
1,9
2,1
2,5
3,0
2,0 – 2,3
2,2 – 2,8
2,6 – 3,4
3,1 – 4,0
2,4 – 4,2
2,9 – 5,5
3,5 – 6,7
4,1 – 7,6
4,3
5,6
6,8
7,7
Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 920/Menkes/SK/VIII/2002 [J1]

Tahapan kecerdasan bayi 0 - 12 bulan

Moms and Dads...

Melihat tumbuh dan berkembang si buah hati sungguh menyenangkan. Kita akan takjub dan bahagia karenanya. Tapi tahukah Moms and Dads bahwa tumbuh kembang kecerdasan anak terdiri dari kemampuan perseptual, motorik, kognitif dan keterampilan sosial.

Adalah penting bagi kita untuk memperhatikan apakah perkembangannya sesuai dengan tingkat pertumbuhan bayi pada umumnya atau tidak, agar kita dapat mengantisipasi sejak dini hal-hal yang tidak kita inginkan.
Tetapi, apabila keterlambatan tumbuh kembang anak tidak terlalu mencolok, tidak perlu terlalu khawatir karena tiap anak mempunyai tahapan yang berbeda-beda.

Berikut yang dapat menjadi acuan perkembangan kecerdasan mulai dari usia 0 - 12 bulan menurut standar yang sudah dibakukan berdasarkan penelitian terhadap mayoritas bayi normal :

1. 0 - 1 bulan
Menunjukkan signal ingin disayang seperti menangis dan meringkuk juga tersenyum.
Mengangkat kepala, mengepalkan tangan, mendengkur, penglihatan masih buram.
Tidur, bangun, lapar (minum susu) masih belum teratur.

2. 2 bulan
Lengan dan kaki relaks, mengangkat kepala 45 derajat, kepala belum bisa tegak dengan stabil.
Sebagian jari mulai terbuka dan menggenggam giring-giring dan sibuk dengan ibu jarinya.
Menjerit, membuat suara seperti sedang minum, dada berbunyi.
Mulai berkomunikasi dan berinteraksi dengan senyum, kontak mata, senang mengikuti sesuatu yang bergerak, protes apabila keinginannya tidak dipenuhi.

3. 3 bulan
Menggerakkan dan memutar tangan dan kaki dengan sempurna, mengangkat kepala lebih tinggi, lebih tinggi dari punggung, dan kepala tegak saat digendong. Menggoyangkan giring-giring dan menghisap ibu jari.
Mengeluarkan suara-suara yang lebih keras dan mulai tertawa juga berinteraksi dengan bahasa tubuh.

4. 4 bulan
Mengangkat lengan saat ingin digendong, tertawa geli saat dikelitik, mengangkat dada dan perut atas saat tengkurap, memeluk dengan dua tangan, menggenggam dan memegang dada ibu, mulai mengerti bahwa orang dan benda memiliki nama.

5. 5 bulan
Meraih sesuatu dengan satu tangan, berguling ke belakang, bisa melakukan posisi push up, menjangkau jari kaki, bisa memainkan bola dari tangan satu ke tangan lain lalu memasukkannya ke dalam mulut, menengok ke arah rang yang sedang berbicara, meniru suara-suara, tertarik dengan warna dan mendorong saat tidak senang diganggu.

6. 6 bulan
Duduk sendiri, berguling-guling, mulai berdiri sambil berpegangan, berteriak, tertawa, menggeram, dan meniru sikap wajah dengan baik, sudah bisa menjumput dan menunjuk mainan dan bermain lebih lama.

7. 6 - 9 bulan
Merangkak, duduk tegak, mendorong badan ke atas sampai berdiri, menjumput dengan ibu jari dan telunjuk, makan sendiri dgn berantakan, menjatuhkan mainan dan merespon saat namamya disebut.

8. 9 - 12 bulan
Sering merangkak, dari duduk bisa jadi merangkak sendiri, berkeliling di sekitar perabotan, berdiri tanpa berpegangan, langkah pertama dengan kaku, belum tegap menggenggam erat, menunjuk dan mencongkel dengan jari telunjuk, menyusun dan menjatuhkan balok-balok, mengatakan "Mama" dan "Dada", mengerti kata 'tidak' dan mengerti sikap tubuh seperti melambaikan tangan, ingat mainannya ketika tertutupi, berhenti menangis apabila bertemu ibu, menunjukkan kegelisahan akibat perpisahan.

Perlu di perhatikan, apabila di usia ini belum melakukan hal-hal berikut :
1. Belum bisa merangkak
2. Belum bisa tengkurap
3. Tidak dapat mengambil barang yang ada di depannya
4. Belum bisa mengucapkan sepatah kata
5. Belum bisa menirukan gerakan tubuh, tidak bisa melambaikan tangan atau menggelengkan kepala
6. Belum bisa menunjuk barang atau gambar

Moms and Dads, apabila 6 poin di atas terdapat pada anak kita saat usianya 1 tahun, sebaiknya kita segera berkonsultasi dengan dokter specialist anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Salam,
Mommy'nya Chiwa and Caca ^_^




Rabu, 07 September 2011

Selamat Datang di Serba Serbi Bayi

Hallo... Mommy and Daddy...
Selamat datang di Serba Serbi Bayi. Tempat dimana saya akan mengulas segala hal tentang bayi kita.

Nama saya Lusy. Saya adalah seorang Ibu dari dua putri cantik saya yang bernama Chiwa dan Caca. Blog ini saya buat khusus untuk para Moms and Dads yang mencari artikel-artikel seputar Bayi dan Tumbuh kembangnya. Apa yang harus dipersiapkan untuk kelahiran sang buah hati, bagaimana cara agar dapat melaksanakan Asi Eksklusif, Makanan Pendamping Asi home made, dan info-info seputar kesehatan Bayi kita.

Artikel yang aku posting di sini merupakan kumpulan artikel pribadi yang saya cari dalam membesarkan kedua putri cantik saya. Semoga dapat membantu para Moms and Dads dalam membesarkan anak-anak kita tercinta, dan menyediakan yang terbaik bagi mereka.


Happy Reading All... GBU ^_^